Saham Minyak Pimpin Penurunan Wall Street

Bocornya sumur minyak BP menjadi perhatian pasar saham dalam beberapa pekan terakhir.
Renne R.A Kawilarang
Reaksi seorang pialang saat melihat papan indeks bursa saham Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

VIVAnews - Setelah Wall Street libur sehari di awal pekan, indeks-indeks utama di bursa saham itu malah merosot cukup tajam. Penurunan ini terjadi setelah investor mendengar kabar pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai melakukan penyelidikan kriminal atas bocornya ladang minyak di Teluk Meksiko. Kebocoran itu telah mencemarkan perairan di selatan Negeri Paman Sam itu.

Pada penutupan transaksi Selasa sore waktu New York (Rabu dini hari WIB), indeks harga saham industri Dow Jones turun 112,61 poin (1,1%) menjadi 10.024,02. Indeks Standard % Poor's 500 melemah 18,70 poin (1,7%) menjadi 1.070,71. Begitu pula dengan indeks komposit Nasdaq, turun 34,71 poin (1,5%) menjadi 2.222,33.

Sentimen di pasar langsung bereaksi negatif jelang penutupan begitu Jaksa Agung Eric Holder mengumumkan penyelidikan kriminal atas pencemaran lingkungan di Teluk Meksiko. Pencemaran itu akibat bocornya sumur minyak dari kilang milik British Petroleum (BP), yang meledak dan hancur beberapa pekan lalu.

Sampai kini BP belum mampu mengatasi bocornya sumur minyak bawah laut itu sehingga "emas hitam" tersebut terus menyembur ke luar. Dampaknya, selain menimbulkan pencemaran lingkungan, mata pencaharian nelayan setempat serta masyarakat pesisir selatan AS kini terancam.

Situasi itu sudah membuat Presiden AS, Barack Obama geram. Sebagai tindak lanjut, Jaksa Agung pun mulai melancarkan penyelidikan.

Holder tidak menyebut perusahaan atau individu yang akan terlibat dalam penyelidikan. Namun, mata para investor saham tertuju kepada BP.

Kabar penyelidikan itu membuat saham BP di Wall Street anjlok hampir 15%. Harga saham Anadarko Petroleum Corp., yang juga punya saham atas kilang minyak BP yang meledak itu, bahkan melemah 20%. Perusahaan layanan minyak Halliburton Inc turun hampir 15%.

Menurut pengamat, bocornya sumur minyak itu telah menjadi perhatian bagi pelaku pasar saham dalam beberapa pekan terakhir. Pasar khawatir bahwa peristiwa itu tidak menimbulkan bencana bagi lingkungan hidup namun juga berdampak negatif bagi ekonomi.

Pengumuman penyelidikan itu menimbulkan spekulasi bahwa perusahaan-perusahaan minyak yang bersangkutan bakal harus membayar denda yang besar dan kegiatan bisnis mereka akan terusik oleh penyelidikan hukum.

"Isu itu kini berisiko memporak-porandakan pasar," kata Ken Kamen, pengamat dari Mercadien Asset Management. Menurut Kamen, kabar penyelidikan itu membuat para trader kini berpikir untuk bermain aman dan enggan mempertaruhkan aset berskala besar. (Associated Press/np)

• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

My Playlist


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

I Gotta Feeling

Seguidores