Stephen Hawking baru-baru ini menulis buku kontroversial yang menyangkal peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta. Namun, Hawking dipandang sebagai salah satu pakar astrofisika yang cemerlang dan giat menelurkan teori-teori meski hidup lumpuh selama lebih dari 45 tahun.
Menurut laman stasiun televisi CNN, ilmuwan Inggris berusia 68 tahun itu menderitaamyotrophic lateral sclerosis (ALS). Itu adalah penyakit yang menyerang syaraf motorik, sehingga menyebabkan otak penderita tidak dapat memberikan perintah kepada otot untuk bergerak.
Hawking dipandang sebagai penderita ALS yang dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun. Dia telah menderita penyakit ini sejak usia 22 tahun.
Dengan demikian, Hawking sudah menderita ALS selama 46 tahun. Padahal, saat divonis mengidap penyakit itu, dokter menilai bahwa dia hanya dapat bertahan dua setengah tahun saja.
Menurut Hawking, awalnya dia terkejut ketika mengetahui mengidap ALS. Dia mempertanyakan mengapa hal ini dapat terjadi pada dirinya saat sedang giat menuntut ilmu. Namun, dia mengaku ikhlas setelah menyadari bahwa masih banyak yang lebih menderita daripada dirinya.
“Ketika saya di rumah sakit, saya kenal seorang anak yang meninggal akibat leukimia. Sangat menyedihkan. Masih banyak orang yang lebih menderita daripada saya. Setidaknya kondisi ini tidak membuat saya sakit. Setiap kali saya mengasihani diri saya, saya mengingat anak itu,” ujar Hawking menjelang ulang tahun ke-60 pada 8 Januari 2002, yang dimuat dalam laman Ride for Life.
Sejak menderita ALS, Hawking harus duduk di kursi roda. Dia pun terpaksa menggunakan alat bantu bicara, karena lidahnya tidak lagi dapat bergerak.
Bagi sebagian orang, penyakit yang diderita Hawking mungkin sangat menyakitkan, namun dia memilih untuk berkelakar mengenai penyakitnya. Dia mengatakan bahwa setidaknya dia tidak tergoda untuk menghabiskan waktunya melakukan jogging dan golf. Yang terpenting lagi, Hawking menuturkan, dirinya telah menemukan kebahagiaan sejati, baik secara individu maupun profesional.
“Sebelum mengidap penyakit ini, hidup saya sangat membosankan, tidak ada hal yang berguna yang dapat dilakukan. Saya merasa lebih bahagia sekarang,” ujar Hawking.
Hawking telah menerima 12 penghargaan kehormatan, dan banyak lagi penghargaan, medali dan hadiah dari lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dari seluruh dunia. Pada tahun 2003, perusahaan perangkat komputer Intel menyumbangkan sebuah kursi roda khusus untuknya, dilengkapi dengan sebuah laptop dengan spesifikasi tinggi.
Di masa mudanya, Hawking mengaku bahwa dia tidak menyukai olahraga dan tulisan tangannya sangat jelek. Namun ketika dia memasuki Oxford pada usia 17 dia mulai menggeluti olahraga dayung dan mengikuti beberapa kompetisi mendayung. Gejala penyakitnya muncul pertama kali pada saat dia memasuki Universitas Cambridge pada tahun 1962 dan lumpuh total pada tahun 2009.
“Saya pikir saya akan mati saat itu, tapi ternyata tidak. Walaupun saya tidak yakin akan masa depan saya, namun saya menemukan bahwa saya menikmati hidup saya sekarang daripada sebelumnya. Saya bahkan membuat kemajuan dalam riset saya, dan bertunangan dengan seorang wanita bernama Jane Wilde,” ujarnya.
Tujuan Hawking adalah menciptakan formula global yang mengkombinasikan teori umum relativitas Einstein dengan Quantum mekanik, termasuk didalamnya adalah teori penciptaan alam semesta. Hawking yang mendewakan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Tuhan tidak memiliki campur tangan apapun dalam penciptaan alam semesta. Inilah yang menjadikannya seorang ateis sejati.
Karena kegigihannya dalam menghadapi penyakitnya, dia menjadi inspirasi bagi para penderita ALS lainnya. Hawking merupakan simbol penderita ALS pada sebuah Yayasan ALS di Inggris. Dia juga kerap menghadiri acara penggalangan dana bagi penderita ALS.
Para penderita ALS mengatakan bahwa Hawking adalah bukti bahwa penderita yang dapat juga berkarya walaupun tanpa bergerak.
“Lelaki ini sangat brilian, dan dia telah melalui banyak hal untuk mencapai tujuannya,” ujar Bob Hawkin (75), penderita ALS dari North Carolina, yang mengaku Hawking telah memberinya harapan. (kd)
0 comments:
Post a Comment