Salah Seorang pendeta Kristen evangelis yang berpengaruh di AS menjamin bahwa rekannya, Terry Jones, tidak akan melaksanakan rencananya untuk membakar Al-Quran. Pendeta itu mengaku butuh waktu dua hari untuk meyakinkan Jones bahwa niatnya itu salah besar.
Demikian diungkapkan K.A. Paul, pendeta dari Global Peace Initiatives yang berpusat di Houston, AS. "Saya ingin tegaskan dan memastikan seratus persen bahwa tidak akan ada pembakaran Quran seperti yang direncanakan Sabtu pukul 18 waktu setempat [Minggu pagi WIB]," kata Paul kepada para wartawan, Jumat 10 September 2010 waktu setempat.
Sehari sebelumnya, Jones sempat menyatakan pembatalan acara pembakaran kitab suci umat Muslim itu. Namun, tak lama kemudian, dia meralat kata "membatalkan" menjadi "menangguhkan," karena belum ada jaminan dari pimpinan proyek Islamic Center di New York untuk bersedia memindahkan lokasi pembangunannya dari kawasan Ground Zero. Sikap Jones yang berubah itu membuat Paul kembali membujuk Jones untuk tidak main-main dengan masalah ini.
Menurut Paul, Jones akhirnya berhasil diyakinkan untuk sama sekali membatalkan rencananya itu. Dia memaparkan kepada Jones sejumlah alasan yang melarang pemimpin gereja Dove World Outreach Center itu untuk membatalkan rencananya.
"Pertama, kitab suci itu milik satu setengah miliar umat. Dia tidak boleh menyinggung perasaan umat Muslim di seluruh penjuru dunia," kata Paul, seperti yang dikutip lamanVoice of America.
Kedua, menurut Paul, acara itu bakal membahayakan tidak saja personil militer AS--seperti yang dilontarkan Panglima militer AS di Afganistan--namun juga bagi para rohaniwan dan misionaris Kristen di penjuru dunia.
Sementara itu, pemuka antaragama di Kota Gainesville--lokasi gereja pimpinan Jones--melayangkan petisi yang didukung delapan ribu orang. Isinya, mendesak Jones membatalkan rencana sintingnya itu. (kd)
0 comments:
Post a Comment