|
VIVAnews - Carol Bartz, Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Yahoo Inc. diganjar kompensasi US$ 47 juta atau Rp 424 miliar pada 2009. Ini adalah bayaran tahun pertama sejak dia dibajak dan mulai bekerja pada Januari 2009 guna memulihkan kinerja raksasa internet terkemuka di dunia itu.
Menurut data dari Securities and Exchange Commission, eksekutif cantik ini memperoleh gaji hampir US$ 1 juta, saham penghargaan hampir US$ 13 juta, serta penghargaan berupa opsi saham US$ 29,2 juta untuk 2009. Paket kompensasi itu termasuk biaya untuk pengacara, beramal hingga program pensiun.
Seorang juru bicara Yahoo menekankan kompensasi US$ 42 juta itu mewakili nilai pasar yang wajar atas saham penghargaan. Namun, nilai akhir mungkin bervariasi, tergantung pada target kinerja tertentu dan faktor lainnya.
Juru bicara itu juga menekankan Bartz, seperti eksekutif lainnya, menerima 75 persen dari target bonusnya tahun lalu. Bartz juga menerima US$ 1,5 juta insentif non-saham dan US$ 2,6 juta kompensasi lainnya.
Kondisi sebaliknya dialami Aristoteles Balogh, Wakil Presiden Eksekutif Yahoo. Kompensasi yang dia terima jatuh ke US$ 5,6 juta pada 2009 dari US$ 9,3 juta pada tahun sebelumnya. Balogh akan meninggalkan Yahoo pada Juni karena alasan pribadi menyusul penurunan tajam penghargaan saham dan opsi sahamnya pada 2009.
Sedangkan, kompensasi yang diterima penasehat Yahoo, Michael Callahan melompat ke US$ 3,9 juta pada 2009 dari US$ 567.000 tahun sebelumnya. Callahan menerima penghargaan saham US$ 1,4 juta dan opsi saham US$ 1,9 juta pada 2009. Dia tidak menerima penghargaan tersebut pada tahun 2008.
Pekan lalu, Yahoo melaporkan keuntungan kuartal pertama yang naik hampir tiga kali lipat. Kalangan analis menilai beberapa kemajuan yang diperoleh Yahoo Inc di bawah pimpinan Bartz.
Kendati resesi memberikan kontribusi menjatuhkan pendapatan perusahaan dotcom itu, saham Yahoo naik sebesar 38 persen pada 2009. Tahun lalu, Yahoo menjanjikan paket kompensasi bagi Bartz jika mampu mengangkat kembali harga saham perusahaan internet itu. (art)
Sumber: AP I Marketwatch.com I FT.com I Wall Street Journal
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment