Krisis Utang di Eropa Lemahkan Saham Asia

Yang ditakutkan adalah bila Yunani dan Portugal dipandang sebagai babak awal krisis utang
Renne R.A Kawilarang
Reaksi para pialang Bursa Saham Tokyo melihat turunnya indeks (AP Photo/Koji Sasahara)

VIVAnews - Indeks harga saham di sejumlah bursa di Asia kembali terperosok dalam perdagangan Rabu sore, 28 April 2010. Penurunan ini merupakan reaksi para investor, yang sudah mewanti-wanti bahwa krisis utang di Yunani ternyata telah menyebar ke negara tetangga di Eropa, Portugal.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 2,5 persen menjadi 10.931,30. Para investor di Jepang lebih menghiraukan krisis utang di Eropa ketimbang terus antusias atas sejumlah laporan positif pendapatan sektor korporat domestik di triwulan pertama tahun ini.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun melemah 1,3 persen menjadi 20.994,27 dan indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,2 persen menjadi 1.728,25. Penurunan indeks juga melanda bursa saham di Australia, China, dan India.

Tanda-tanda menyebarnya krisis utang ke Portugal terlihat setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat utang negara itu, dari A-plus jadi A-minus. Oleh Standard & Poor's, Yunani pun kembali mengalami penurunan peringkat ke level yang lebih rendah (junk rating).

Banyak investor, baik di Wall Street maupun di Asia, bahwa penurunan peringkat itu membuat Yunani dan Portugal kian sulit untuk membayar utang sekaligus mencari pemasukan tambahan untuk mendanai anggaran masing-masing bila tidak ditopang oleh pinjaman darurat luar negeri.

Kepercayaan pasar atas mata uang euro pun menurun dan dikhawatirkan situasi itu bisa mengganggu pemulihan ekonomi global. Padahal, selama berbulan-bulan para pengamat dan investor khawatir bahwa krisis utang bisa mewabah bila Yunani tidak segera dibantu.

Sebenarnya pekan lalu negara-negara sesama pengguna euro (eurozone) dan Dana Moneter Internasional (IMF) sudah menyiapkan pinjaman siaga lebih dari US$50 miliar untuk Yunani. Namun, pinjaman itu tampaknya sudah terlambat untuk mencegah menularnya krisis utang. Portugal pun diperkirakan bakal mengandalkan bantuan luar negeri.

"Yang ditakutkan adalah bila Yunani dan Portugal dipandang sebagai babak awal [krisis utang]," kata Lorraine Tan, pengamat dari Standard & Poor's di Singapura. "Masalahnya, [krisis] ini akan meluas dan berdampak pada sistem keuangan dan pada akhirnya ke perekonomian," lanjut Tan.

Sementara itu, dalam perdagangan valuta, kurs dolar atas yen naik dari 93,07 yen menjadi 93,14 yen per dolar. Namun nilai tukar dolar atas euro melemah dari US$1,3155 menjadi US$1,3203 per euro. (Associated Press) (umi)

• VIVAnews


0 comments:

Post a Comment

My Playlist


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

I Gotta Feeling

Seguidores