Industri Pengalengan Ikan Sarden di AS Punah

Perubahan selera makan orang Amerika membuat ikan sarden lambat laun menjadi tidak populer
Kamis, 15 April 2010, 11:15 WIB
Renne R.A Kawilarang
Proses pengalengan ikan sarden di pabrik negara bagian Maine, Amerika Serikat (AP Photo/Robert F. Bukaty)
VIVAnews - Amerika Serikat (AS) tidak lama lagi berhenti mengalengkan ikan sarden. Pengelola satu-satunya pabrik pengalengan ikan sarden di AS sudah menyatakan bahwa pekan depan mereka sudah berhenti berproduksi.


Tingkat permintaan yang terus menurun serta berubahnya pola makan dan iklim bisnis di Amerika membuat bisnis pengemasan ikan sarden tidak lagi menguntungkan. Itulah yang membuat pabrik pengalengan ikan sarden di Negeri Paman Sam satu persatu berguguran.

Bahkan, suatu perusahaan di negara bagian Maine - yang sudah 135 tahun berkecimpung di industri itu - sudah menyatakan bahwa pekan ini merupakan saat terakhir berproduksi.

"Rasanya tidak percaya bahwa ini adalah saat-saat terakhir," kata Lela Anderson, nenek berusia 78 tahun yang bekerja di pabrik pengalengan sarden Stinson Seafood sejak 1940an. Dia termasuk 130 pekerja yang bakal kehilangan mata pencarian sebagai pekerja pabrik sarden.

Laman harian USA Today mengungkapkan bahwa dahulu kala ikan sarden kemasan kaleng merupakan salah satu menu favorit bagi keluarga di Amerika. Selain itu, kemasan yang praktis dan mudah dihidangkan membuat ikan sarden sering menjadi teman makan siang bagi para pekerja.

Produksi pengalengan sarden di Maine mencapai puncak keemasan pada 1950 saat memproduksi 384 juta kaleng. Namun, lambat laun, ikan sarden kalah populer dengan ikan tuna, yang lebih disukai banyak orang karena baunya tidak begitu amis dan rasa dagingnya lebih gurih kendati sarden memiliki kandungan gizi yang tinggi.

"Kami menyadari bahwa publik di Amerika kini tidak suka dengan bau ikan sarden," kata Mike Sutton, seorang pengamat.

Selain itu teknologi pengemasan makanan kaleng pun kian canggih dan lebih praktis digunakan dengan mesin. Cara itu lebih efisien dan hemat biaya ketimbang pabrik konvensional yang masih mengandalkan tenaga manusia.

Pabrik pengalengan sarden pun banyak yang merugi sehingga tutup. Lima tahun lalu, Stinson Seafood merupakan satu-satunya pabrik pengalengan sarden yang masih bertahan. Namun, tahun ini, pabrik itu tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Berakhirlah sudah. Kita tidak mampu lagi," kata manajer pabrik Stinson Seafood, Peter Colson. (Associated Press)

Category: 0 comments

0 comments:

Post a Comment

My Playlist


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

I Gotta Feeling

Seguidores