Korban Gempa di China Bertambah, 589 Tewas

Di suatu kota kecil, gempa menghancurkan 85 persen infrastruktur
Kamis, 15 April 2010, 09:33 WIB
Renne R.A Kawilarang
Tentara China menyelamatkan korban gempa bumi di Qinghai (AP Photo/Xinhua, Wang Qiang)
VIVAnews - Tentara Pembebasan Rakyat bersama dengan penduduk setempat terus berupaya menyelamatkan para korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan setelah gempa bumi di Provinsi Qinghai, China bagian barat laut, Rabu 14 April 2010.

Gempa berkekuatan 7,1 pada Skala Richter (versi Pusat Pemantauan Gempa China) menewaskan sedikitnya 589 dan melukai lebih dari 10.000 warga. Jumlah korban dikhawatirkan bisa bertambah mengingat evakuasi masih berlangsung.

Di sejumlah kota di Qinghai, gempa itu menghancurkan banyak rumah dan bangunan lain. Gempa terjadi pada pagi hari saat banyak warga memulai rutinitas mereka.

Pejabat di Kota Yushu, misalnya, mengungkapkan bahwa 85 persen infrastruktur di kota mereka hancur akibat gempa. Dibantu tentara, penduduk lokal yang selamat menggunakan sekop dan tangan untuk mencari mereka yang terperangkap reruntuhan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Di suatu sekolah di Yushu, gempa menewaskan sedikitnya 56 murid.

Puluhan ribu warga Yushu kehilangan tempat tinggal dan mereka terpaksa tidur semalaman di tempat terbuka yang sangat dingin. Sementara itu, situasi di bandar udara di Kota Xining, yang bertetangga dengan Yushu, mulai ramai dengan kedatangan bala tentara dan tim penyelamat bersama satuan anjing pelacak. Mereka langsung dikerahkan ke wilayah-wilayah terpencil yang juga diguncang gempa.

Sementara itu, pemerintah segera menganggarkan dana 200 juta yuan (US$30 juta) untuk membiayai bantuan dan program pemulihan di wilayah-wilayah gempa. Pemerintah juga telah memobilisasi lebih dari 5.000 tentara, pekerja medis, dan petugas darurat. Mereka akan bergabung dengan 700 personil militer yang sudah berada di lokasi gempa.

Simpati dari masyarakat internasional atas gempa di China mulai bermunculan - diantaranya dari Vatikan dan PBB. Bahkan ungkapan bela sungkawa juga dilontarkan pemimpin Tibet di pengasingan, Dalai Lama, yang selama berkonfrontasi dengan pemerintah China menyangkut status kemerdekaan Tibet.

Pusat gempa terjadi di suatu wilayah pegunungan terpencil, yang berjarak 240 km dari kota Qamdo, Tibet. Qinghai berbatasan dengan dua wilayah otonomi khusus, yaitu Tibet dan Xingjiang serta provinsi Gansu dan Sichuan. (Associated Press)

• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

My Playlist


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

I Gotta Feeling

Seguidores